Kosmetik memainkan peran yang sangat besar dalam kemajuan
manusia dari peradaban kuno ke peradaban hidup modern. Kosmetik membantu
mengubah cara Anda berpenampilan, tetap terlihat cantik saat tubuh sedang tidak
sehat dan memungkinkan manusia mengekspresikan agama dan kepercayaan mereka.
Semua berawal sekitar 12 ribu tahun lalu ketika Mesir Kuno
menemukan efek penyembuhan dari parfum. Seperti dilansir dari laman
Historyofcosmetics, dari titik itu, industri kosmetik naik ke level yang lebih
tinggi dan menjadi bagian penting dari kepercayaan bangsa Mesir Kuno.
Dewa yang dipercaya oleh masyarakat di sana dihormati dengan
penggunaan kosmetik besar-besaran. Hampir semua orang menggunakan minyak,
eyeliner, dan produk-produk sejenis untuk meningkatkan penampilan mereka.
Meskipun beberapa dari bahan-bahan pembuatan kosmetik kala
itu beracun, namun daya tarik kosmetik tidak berkurang. Ketika mencapai Yunani
dan Roma, kosmetik memang cukup populer, tetapi dipandang sebagai pemborosan
dan tidak dibutuhkan banyak orang.
Di Roma, ada periode ketika wanita tidak dianggap cantik
jika mereka tidak memakai kosmetik. Hal ini menyebabkan inflasi dan para wanita
kaya berjudi untuk dapat membeli kosmetik mahal dari India dan Timur Tengah.
Untuk memerangi hal ini, Senat Romawi mendeklarasikan hukum yang melarang
wanita berpenampilan cantik dengan kosmetik dan pakaian bagus di semua
kota-kota Romawi.
Di peradaban lain, kosmetik juga menerima perlakuan negatif
yang sama dari waktu ke waktu. Di Cina misalnya, masyarakat umum dieksekusi jika
mereka tertangkap mengenakan cat kuku di muka umum yang saat itu merupakan hak
istimewa yang hanya dimiliki oleh orang kaya. Sedangkan di Jepang, bangsawan
wanita dilarang tampil di depan umum tanpa riasan kosmetik.
Zaman Kegelapan Eropa adalah saat kosmetik hampir menghilang
dari muka publik. Karena sudah merupakan tradisi para PSK menggunakan kosmetik
yang berlebihan untuk menyembunyikan usia dan mempercantik penampilan mereka.
Saat itu untuk waktu yang lama, kosmetik ditinggalkan oleh
mayoritas penduduk Eropa. Raja dan ratu membuat pernyataan publik bahwa
pemakaian kosmetik adalah suatu hal yang tidak pantas. Tak hanya itu, para
petinggi Gereja menyebarkan keyakinan bahwa kosmetik hanya digunakan oleh kafir
dan penyembah setan, dan untuk waktu yang lama hanya aktor panggung yang
diizinkan untuk menggunakannya, tetapi hanya selama pertunjukan berlangsung.
Perubahan akhirnya terjadi setelah tentara Eropa kembali
dari Perang Salib di Timur Tengah, membawa pulang produk-produk eksotis dan
pengetahuan baru. Di antara produk-produk tersebut, banyak jenis kosmetik yang
pertama kali diadopsi hanya oleh para bangsawan dan masyarakat kelas atas.
Setelah Renaissance berhasil tersebar di seluruh Eropa,
kosmetik menemukan pijakan mereka, tetapi masih belum diterima secara terbuka,
kecuali pada masa pemerintahan Ratu Elizabeth I tahun 1559 sampai 1603 di
Inggris.
Gaya Victoria
Kemajuan dalam industri, kimia dan kedokteran di abad ke-18
dan 19 membawa kemajuan yang signifikan dalam hal kosmetik. Walaupun
masih belum diterima sepenuhnya, namun gaya Victoria baru yang muncul di abad
ke-19 membawa fesyen ke arah kosmetik-sentris yang menuntut bahwa semua wanita
harus menampilkan diri sebagai makhluk yang indah dan rapuh, dengan pakaian dan
fitur wajah yang rumit.
Hal tersebut akhirnya membuat eye shadow,
lipstik, cat kuku dan jenis kosmetik lainnya mulai digunakan.
Awal abad 20 tanpa diragukan lagi adalah titik yang
mengawali kejayaan industri kosmetik modern. Meningkatnya perfilman, fotografi,
komunikasi cepat, inovator yang tak terhitung jumlahnya, dan dukungan dari
pengusaha besar yang membantu memperkenalkan produk-produk kosmetik untuk
setiap rumah tangga di dunia barat.
Selama beberapa dekade pertama abad ke-20, perusahaan
kosmetik memperkenalkan lipstik padat, lip gloss, maskara, eyeliner, cat
rambut, gel dan bedak. Dengan kemajuan tersebut, gaya Victoria segera
dilupakan. Tren fesyen terus berganti setelah tahun 1930-an, memperkenalkan
gaya baru setiap dekade.
Perubahan tren fesyen menuntut perubahan gaya riasan wajah
pula. Berangkat dari gaya tradisional, muncul pengenalan gaya hippie, punk dan
glam di tahun 1960-an dan 70-an. Dari mereka, banyak gaya baru yang terus
menerus bermunculan hingga saat ini.
source: viva
Tidak ada komentar:
Posting Komentar